Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, sehabis mandi dan sarapan, saya kemas alat alat tempur seadanya, linggis, gergaji, gunting dan cutter, serta karung bekas, langsung tancap gas bebek butut kesayangan untuk melibas medan yang sedikit berlumpur, karena sisa hujan kemarin.
Sejauh mata memandang, hamparan hijau, rumput, ilalang, dan aneka semak belukar, mengaburkan pandangan atas buruan saya, dan untunglah, saya masih sempat menandai spot spot bonggol incaran, sehingga tak butuh waktu lama untuk menemukannya kembali.
Spot pertama, saya temukan tanaman yang saya yakin adalah gulo gumantung, tapi kondisi medannya kurang mendukung, karena dikelilingi ilalang dan belukar yang cukup tinggi, menciutkan nyali saya, takut kalau ada ular dan sebangsanya. Terpaksa, saya tunda dan menjadikannya PR untuk target suatu saat nanti.
Saya melanjutkan perburuan ke titik yang lain. Sedikit menuruni lembah, saya berjalan ke dekat sebuah danau, dan akhirnya menemukan spesies yang saya kurang tahu namanya, ( mungkin sobat bonsai ada yang lebih tahu, beritahu saya ya ), tapi saya yakin bagus untuk di bonsai, akhirnya tanpa ba bi bu, dengan sedikit ngos ngosan dan keringat mengucur, bonggol ini masuk karung dengan mulusnya.
Perlawanan setimpal saya rasakan dari bonggol satu ini, hampir habis tenaga saya, juga masih dapat bonus kecoblos duri duri nya, tapi hasilnya sepadan, perakaran yang radial, mengelilingi batang utama, membuat proses penggalian menjadi lebih menantang.
Selang beberapa waktu, si gulo gumantung sukses terangkat dari tanah.
Akhirnya perburuan hari ini saya sudahi, karena sudah mepet waktunya berangkat kerja. Sampai dirumah, saya cuci bersih hasil buruan saya, dan saatnya untuk masuk ruang karantina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar